Friday, January 15, 2016

Belajar Cinta (1)

Kemarin dan hari ini masih ramai di mana-mana berita tentang peristiwa pengeboman di Jakarta kemarin. Tapi saya sendiri, jujur, sama sekali tidak ingin menyinggung atau membahas masalah ini. Bahkan bisa dibilang menghindari segala macam bentuk pemberitaan yang beredar, di manapun itu.

Mengapa? karena di sana ada kebencian. Dan saya tidak menyukai kebencian. Bahkan kalau boleh, bisa dikatakan membenci kebencian (semoga tidak salah pengungkapan). Tragedi bom, fitnah yang disebar, isu tentang pengalihan isu (sekali lagi semoga tidak salah pengungkapan), dll. Memang apa yang telah terjadi tidak bisa dihandari. Apa yang kita dengar dan lihat mau tidak mau telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Tapi kita memiliki pilihan prioritas yang mana menjadi hak setiap individu. Dan inilah pilihan saya. Menghindarinya.

Terus...?? Banyak hal yang saya sukai di kehidupan ini. Dan itulah yang menjadi prioritas pikiran saya. Yang terkadang menjadi bahan perenungan. Dan juga kadang-kadang tertuang dalam tulisan. Seperti sepakbola.. Saya sangat menyukai sepakbola, apapun itu bentuknya. Sepakbola adalah hal yang bisa membuat saya lupa waktu. Mungkin bisa dikatakan 'melupakan segalanya'. Di sinilah saya mengamini perkataan Bob Marley, "Football is part of I. When I play, the world wakes up around me".

Dan yang menjadi isu di beberapa hari yang lalu ada penganugerahan Ballon D'or 2015. Banyak perdebatan antara mana yang terbaik, Messi atau Ronaldo. Saya suka membahasnya, karena bidang ini adalah bidang yang saya sukai. Dan saya sendiri sangat senang dan menikmati persaingan mereka berdua. Tapi sayangnya tetap saja ada yang sedikit mengganggu, adalah kebencian yang timbul dan para fans. Mereka mengorek keburukan pemain yang dibenci dan menuangkannya. Apa untungnya..??

Sepakbola adalah salah satu hal menyenangkan, yang darinya timbul banyak kebaikan, seperti sportivitas, persatuan, taktik, motivasi, skill, dll. Tetapi masih saja ditemui bentuk-bentuk kebencian. Apalagi di bidang-bidang yang lain yang penuh makar, seperti dalam politik, hukum, ekonomi, pendidikan, dll. Tidakkah orang-orang ini bisa meninggalkan kebencian....

Saya rasa banyak orang telah lupa dengan kata cinta. Cinta yang universal. Perdamaian. Kemanusiaan. Budi luhur. Sikap hormat dan respect. Rasa kasih dan sayang. Ada satu kutipan bagus, "Anything war can do, peace can do better". Perang adalah aplikasi dari kebencian. Dan sayangnya, yang melanda kemanusiaan saat ini adalah hegemoni kebencian yang becongkol dalam hati. Yaitu kebencian terhadap apa yang tidak disukai. Kebencian terhadap hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan/ tujuan/ atau rencana yang diharap-harapkan. Dan jika terus seperti ini.. Hancurlah kita. Sepeti rumput yang terciprat ledakan bom.

Padahal di waktu yang sama ada sesuatu yang bisa menyelamatkan kita semua. Sesuatu yang bersumber dari nurani kemanusiaan. Sesuatu yang membawa kedamaian. Sesuatu yang melukiskan keindahan. Sesuatu yang mengantarkan kehangatan dalam perbedaan. Sesuatu yang memberi ketenangan akal, kesejukan dalam hati, dan ketentraman dalam jiwa,  Dan sesuatu itu adalah cinta.


 Do love please !!!
 And peace please !!!

2 comments:

  1. menurut gw, cinta itu banyak bgt makna nya.. tergantung setiap yg merasakannya.. cinta juga mirip kata 'ANU', tergantung orang berfikirannya apa :)

    ReplyDelete