Friday, November 14, 2014

Sejarah America X

Berkali-kali kucoba untuk menyemangati diri untuk menulis, tapi kegagalan jugalah yang lebih sering datang. Mungkin karena terlalu banyak hal yang ada dikepalaku.

Hari ini hari jumat, acara seperti biasa.Tapi hari ini cukup dapat pelajaran dari satu film yang berjudul American History X. Satu film baru yang akan menjadi bagian dari koleksi film-film pilihanku.



Film ini bercerita tentang seorang pemuda yang menjadi provokator dan pembentuk suatu geng rasist di suatu kota di America (lupa nama kotanya). Tetapi dia memiliki kecintaan yang luar biasa terhadap keluarga. Seorang ibu, dua adik perempuan dan seorang adik laki-laki.

Suatu malam dia memergoki tiga orang kulit hitam yang berusaha mencuri mobil warisan dari almarhum ayahnya. Dia membunuh ketiga orang itu dengan seketika. Dan dia dipenjara selama tiga tahun atas perbuatannya tersbebut.

Di satu sisi, film tersebut juga bercerita tentang kehidupan adik laki-lakinya yang sudah masuk high scchool yang sangat mengidolakan kakaknya. Dia menjadi anggota junior dari geng kakaknya. Dia sangat terpengaruh dengan ideologi nazi dan kulit putih yang digaung-gaungkan oleh geng tersebut. Sampai suatu hari dia mendapat masalah di sekolah karena paper yang dia tulis, dan hari itu adalah hari kakaknya bebas dari penjara.

Dengan suka cita dia menjumpai kakaknya sepulang sekolah. Tetapi apa yang didapatinya adalah perubahan sikap kakaknya terhadap ideologinya dan hal-hal lain semacamnya yang dulu telah ia lalui. Dia (si kakak) ingin mengajak keluarganya pergi dari kota tersebut dan meninggalkan semua masa lalunya yang kelam.

Sementara adiknya sudah melangkah terlalu jauh ke dalam geng tersebut. Walhasil dia memebenci kakaknya atas perubahan sikapnya selepas keluar dari penjara.

Sampai pada suatu malam, terjadi kekacuan yang dibuat oleh si kakak di markas geng. Setelahnya, pada suatu kesempatan dia menceritakan apa telah dia alami di penjara.

Dan begitulah sampai akhir masih ada beberapa konflik kecil yang dirasa tidak perlu diceritakan di sini. Film ini cukup bisa menahan nafas dengan beberapa kalimat argumen tentang sosial, kebudayaan, dan masalah keluarga.

Film ini juga dipenuhi dengan kutipan-kutipan yang paling tidak, bisa terpasang di dinding untuk mengingatkan kita suatu hal. Seperti yang berikut ini :
"Hate is baggage, Life's too short to be pissed off all the time. It's just not worth it"