Wednesday, October 29, 2014

Supaya Semua ini Bisa Dipahami

Emang ngeblog masih keren ? 

Satu pertanyaan yang terkadang mengganjal jemari ketika ingin menekan huruf-huruf di keyboard. Ini sudah 2014. Tapi tentu saja langsung bermunculan jawaban pembelaan. Dan yang paling sering nampak adalah jawaban dengan bentuk pertanyaan balik "Emang kenapa?" 

Inilah kehidupan tulis menulis yang masih belum akrab dengan kegiatan-kegiatan yang lain. Padahal sudah lumayan lama perjumpaan, tetapi tetap saja seperti siswa baru yang belum berani berkutik. Dibully sana dibully sini akhirnya tidak berdaya. Masihkah harus menunggu waktu?

Tidak.. Saatnya memaksa. Saatnya memegang kendali penuh seluruh aktivitas. Dan tentu saja tantangan terberat adalah melawan hawa nafsu. Ingin ini ingin itu sudah biasa, tapi ketika sudah mengalahkan niatan baik untuk menulis, maka harus dilawan dan dilabrak. Supaya nampak jati diri dan prinsip yang menjadi tanjakan. 

Menulislah, seperti tanpa alasan... Supaya semua ini bisa dipahami
Supaya semua ini bisa dipahami..

Saturday, October 18, 2014

I Ain't No Nice Guy


       Lagu ini adalah salah satu lagu dengan lirik terbaik yang pernah saya dengar. Karena mencakup pengalaman setiap orang yang pernah merasakan masa kecil. Ditulis oleh  Motörhead dan dinyanyikan olehnya bersama Ozzy Osbourne dan Slash. 

         Karena di sini adalah tempat tulisan, lagunya bisa anda cari sendiri di Youtube. Dan inilah liriknya.. 

I Ain't No Nice Guy


When I was young I was the nicest guy I knew
I thought I was the chosen one
But time went by and I found out a thing or two
My shine wore off as time wore on
I thought that I was living out the perfect life
But in the lonely hours when the truth begins to bite
I thought about the times when I turned my back & stalled

I ain't no nice guy after all

When I was young I was the only game in town
I thought I had it down for sure,
But time went by and I was lost in what I found
The reasons blurred, the way unsure
I thought that I was living life the only way
But as I saw that life was more than day to day
I turned around, I read the writing on the wall

I ain't no nice guy after all
I ain't no nice guy after all

In all the years you spend between your birth and death
You find there's lots of times you should have saved your breath
It comes as quite a shock when that trip leads to fall

Thursday, October 16, 2014

Tidak Bisa Berjanji

Ternyata dan memang selalu.. "ternyata" kata itulah yang sering muncul ketika menyadari betapa munafiknya diri in. Mengingat dan membaca kembali janji-janji yang tertulis di pstingan-postingan yang telah lalu selalu memberikan pelajaran baru, atau pemahaman lama yang selalu diperbarui. Dan inilah hidup yang sedang kita alami. 

Penyesalan yang bertubi-tubi terkadang menghujani pikiran segar yang baru pulih dari penyakitan. Tetapi perbaikan yang tersusun untuk menutupnya dan membuka wawasan dan jalan baru selalu tersandung. Sandungan yang hanya sebentar tetapi seakan-akan menutup jalan keluar, dan membuat diri ini kembali ke rute lama yang berbelok-belok dan hanya berputar-putar tak tentu arah. 

Kejujuran untuk memberdayakan kemauan bertindak hal-hal baik selalu terhalang kebohongan-kebohongan kecil yang akhirnya datang menumpuk dan melupakan hasrat akan kemauan tersebut.

Jika saja, Malaikat menampakkan dirinya dan memberikan sedikit sentuhannya, mungkin saja aku bisa terbang dan mengarunginya seringan helaian bulu. Tapi kenyatan hanya menyuguhkan Syaitan-Syaitan yang berkeliaran. Yang selalu mengusik dan mengusik hati. Yang selalu merintih menggoda. Merayu dengan belaian lembut, menghilangkan logika.

Sudah seperempat semestar kulalui. Tidak terasa tapi inilah.... Dan minggu ini ujian pertama akan datang. UTS ! Apakah akan timbul kembali penyesalan-penyesalan ini? Who knows...? Aku masih tidak bisa berjanji dengan kata-kata. Tapi sungguh, aku sangat menginkan yang terbaik.