Sunday, February 7, 2016

Passion-less

Sebenarnya masih belum ada mood untuk ngeblog, atau apalah namanya yang berbau tulis-menulis. Dan malam ini ada pertandingan yang ingin saya tonton, tetapi menunggunya membuat saya bingung karena tidak ada pekerjaan berarti. Jadi saya putuskan untuk menulis di sini lagi.

Jadi tidak ada tema khusus yang dipersiapkan untuk dituliskan. Karenanya, mungkin tulisan akan ngelantur ke sana-sini.

Kemarin malam saya menonton big match antara Manchester City vs Leicester City. Terasa aneh ketika melabeli pertandingan tersebut sebagai big match. Karena kedua tim tersebut tidak memiliki nama besar (mungkin iya untuk Manchester City dalam lima tahun terakhir ini). Tapi itulah kenyatannya yang terjadi di BPL musim ini, pertandingan antara peringkat dua dan satu klasemen sementara.

Itu adalah pertama kalinya saya menyaksikan Leicester City secara langsung di TV musim ini. Pertandingan berakhir dengan hasil mengejutkan dengan kemenangan Leicester 1-3. Setelahnya banyak sekali meme-meme yang beredar tentang bagaimana seharusnya sepakbola dimainkan, yaitu dengan passion yang tinggi seperti Leicester City. Bukan dengan uang atau pemain bintang.

Dari sinilah timbul kesadaran bahwa ada satu lagi hal penting yang saya rasa saya kurang (terlepas dari kekurangan-kekurangan lain yang telah ada). Yaitu kurangnya passion pada hal-hal penting yang saya kerjakan. Contohnya kecilnya adalah belajar menulis seperti ini, atau mengolah blog ini, atau hal lain.

Passion adalah pembawa kepuasan entah itu berujung dengan keberhasilan atau tidak. Dan tampaknya itulah yang saya rasakan, selalu merasa kurang puas dengan proses yang telah berlalu atau ada semacam ketidakpuasan dalam pengerjaan sesuatu. Sayangnya perasaan ini timbul di akhir pekerjaan setelah keluar hasilnya. Entah mengapa selalu ada semacam suara dalam hati yang berkata, "I think I can do better".

Adapun mensyukuri hasil yang ada, itu adalah hal lain lagi yang masih selalu saya upayakan. Karena bersyukur adalah keharusan. Atau bisa dikatakan kewajiban. Atau bahkan kebutuhan.

Mungkin seperti inilah yang terjadi pada Leicester City. Mereka telah melakukan yang terbaik. Adapun di akhir musim, entah dengan gelar juara atau tidak, akan ada kepuasaan terhadap perjalanan atau proses yang telah mereka perjuangankan. Dan satu lagi, akan timbul sikap respect dari segenap penjuru kepada mereka.

Sebenarnya saya ingin menulis beberapa analisis tentang perkembangan sepakbola dan beberapa hikmah atau pelajaran yang tersirat darinya. Tapi di luar sana sudah sangat banyak sekali yang memuat tentang hal ini. Itulah sebabnya saya ringkas saja jika sudah menyangkut masalah ini. 

Beberapa menit lagi pertandingan akan dimulai (Chelsea vs MU). Dan saat seperti inilah beberapa ide baru berdatangan untuk saya tuliskan. Tentu saja ide-ide tersebut terlalu luas untuk hanya beberapa menit seperti ini, Seperti beberapa resensi buku, musik, dan film. Jadi, mungkin tulisan yang tak berisi banyak ini saya cukupkan. Dan insyaallah akan dilanjutkan besok dengan beberapa hal yang lebih spesifik.

Salam

4 comments:

  1. Leicester City emang inspiratif banget musim ini. Nice post! (y)

    ReplyDelete
  2. seengganya the fox bakalan masuk eropa nih musim depan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harus itu, biar nanti diuji konsistensinya ketika melawan tim-tim besar Eropa

      Delete