Friday, February 12, 2016

Catatan Terima Kasih (2)

"Pria punya selera" satu kutipan lama yang masih mengena di hati sampai sekarang. Saya tidak tahu pasti maksudnya karena kalimat tersebut masih sangat ambigu. Tapi ada beberapa hal yang saya yakini kalau beberapa hal yang saya lakukan sesuai dengan kalimat tersebut.

Beberapa contoh tidak bisa saya sebutkan. Karena mendeskriptifkannya yang cukup sulit. Beberapa kali telah saya coba tapi selalu gagal, dan ujung-ujungnya harus menekan lamatp tombol backspace. Itulah yang selalu menjadi pertanyaan saya, mengapa sangat sulit menggambarkan hal-hal yang saya anggap memiliki makna khusus dan lebih. Mungkin sepertinya hal-hal tersebut lebih baik untuk didiamkan. Remain untold...
---

Semenjak saya mulai membagikannya blog ini di sosmed, ada peningkatan aktivitas entah bertambahnya jumlah pembaca atau komentar-komentar yang mulai berdatangan, meski tidak banyak. Saya cukup senang dengan hal itu. Tapi ada juga beberapa hal yang membuat risau. Salah satunya adalah saya takut kalau blog ini tidak lagi pure. Tidak murni berisi apa yang saya ingin tulis.

Ada semacam kekhawatiran kalau nanti blog ini untuk menyenangkan pembaca. Menyuguhkan postingan-postingan yang mereka inginkan. Padahal bukan, tujuannya bukan itu. Bukan sama sekali.

Blog ini adalah blog saya atau terkhusus untuk diri saya sendiri. Dan yang saya takutkan adalah apa yang saya tuliskan untuk diri saya di sini terbias dengan pertanyaan "Apakah ini layak untuk dibaca oleh orang lain? Bagaimana pendapat mereka nanti dengan tulisan ini?".

Dan ada lagi hal yang paling saya takutkan, yaitu keinginan untuk menggurui. Sering sekali muncul keinginan untuk memberikan inspirasi atau semacam pelajaran kepada orang lain. Saya tidak tahu mengapa, tapi itulah yang sampai sekarang selalu saya usahakan untuk menghindarinya.

Oleh sebab itu, sebelum melangkah lebih jauh. Inilah saya. Mungkin kalau di sana-sini ada kesalahan, ya maaf..


No comments:

Post a Comment