Sunday, June 2, 2013

Dua Hal

Aku rasa tidak ada hal yang lebih mudah dilakukan selain diam. Diam mengandung beribu arti tapi adakah yang tahu ? ya... yang tahu hanya si empunya tubuh dan Yang di atas sana. melihat, mendengar, meresa, mencium, meraba dan yang lain memberi warna dalam hidup ini. Aku tidak yakin warna apa yang pas bagiku, sejauh ini aku hanya masih merasa belum mempunyai warna. Terkadan lelah berlebihan dan kadangkala ingin terus berlari. Hidup seperti terkadang membuat ku ingin ke kesana. Ke tempat yang suci, tidak ada kotoran seperti di sini. Halaman yang penuh ilalang bisa dibuat untuk bersandar tanpa takut debu. Berjalan berkeliling membawa keistimewaan bagi sesama. Tidak ada kotoran yang berusaha mengotori

Aku sadar ini sudah terlalu jauh. Untuk bangun dan mencuci muka pun masih perlu berfikir. Apalagi untuk pergi lebih jauh. Tidak kah di sana ada Malaikat yang datang dengan sayap terbentang memberi tahu ini dan itu untuk kulakukan. Oh.. tidak mungkin. Atau kah di sana ada setan yang menampakkan keburukannya untuk aku hindari. Oh.. tidak mungkin juga. Tubuh ini telah lelah untuk semua ini tapi tindakan juga tak kunjung menemukan jalannya. Tertidur mungkin hal yang paling pas untuk dilakukan.

Hal kedua termudah untuk dilakukan adalah menulis. Ya.. aku hanya ingin terus menulis mulai saat ini dan seterusnya. Tidak perlu berfikir terlalu banya hanya menulis, menulis dan menulis. Berharap di sana kelak akan mendapat jalan yang licin meluncurkanku pada dataran penuh bunga.  Mengapa? karena Menulis tidak membutuhkan banyak tenaga, sedangkan tenaga ini terkadang belum bisa menyesuaikan diri, tidak sekarang atau kelak.

Orang bijak banyak berinisiatif, dan aku ingin seperti mereka. Dan Aku yakin inisiatif mereka dimulai dengan tulisan. Menghayal, kemudian Tulis ! merenung kemudian Tulis ! berbicara kemudian tulis ! mendengar, Tulis ! melihat, tulis ! bermimpi, tulis ! dan berfikir tulis ! Siapa yang membaca ? aku tak perduli. Aku hanya ingin menulis. Mungkin kelak sesekali akan kubaca ulang, tapi tidak sekarang. Paling tidak akan ada satu orang yang akan membacanya,

Semua ini omong kosong saat ini, tapi kelak akan kubuktikan. Aku akan menulis untuk esok, lusa dan masa depan. Sekali berjanji harus ditepati dan aku berjanji pada diriku. Ditertawakan ? ya.. janganlah ! tapi kritik dan saran akan selalu terbuka.

Berjalan menyusuri terowongan ini tidak segelap yang dibayangkan bila kau membawa obor atau sejenis suber cahaya yang lainnya. Tapi yang paling utama adalah awasi langkahmu ! perhatikan setiap jengkal yang akan kau lewati. Terkadang tolehlah kebelakang memastikan tidak ada menguntitmu. Fokus dan teruslah berjalan sempai cayaha terang lain menyambutmu. Sangat menyenangkan hidup ini, dan akan selalu. Kalau belum, Bergembiralah dan Mulai !

No comments:

Post a Comment