Wednesday, June 25, 2014

Mencari Kehangatan

Aku bangun di tengah pagi. Bekas hujan tadi malam menggiring udara lembab berkabut. Asap tebal berterbangan rendah, dan ketika kudatanginya, kesejukan yang tiada terkira menyibak pori-pori kulit. Aku harus melakukan sesuatu pagi ini...

Mencari kehangatan, iya.. aku harus mencari kehangatan. Kunyalakan leptopku, dan benar saja.. deru hangat mesinnya langsung terasa hangat di telapak tangan. Mata yang sayup terpaksa menerawang layar kaca yang penuh tipuan ini. Oh.. tunggu, bukan ini! bukan ini yang aku cari!

Aku seperti ingin ini dan itu dalam satu waktu. Tetapi ketika layar monitor terjebak ke suatu video di mana seorang ayah mengajak anak perempuannya yang cacat untuk menari dan berdansa, hal itu membuatku terenyuh.. Mungkin inilah kehangatan yang harus aku cari dan kutemukan. Kehangatan diri akan rasa syukur yang tiada bertepi. Sehingga membuatku nyaman untuk selalu bersemayam di sana.

Ku tatap langit yang belum tampak biru. Awan putih masih bergelantungan menahan kuning sinar mentari. Dan tentu saja, kicau burung yang tidak pernah lepas dari telinga ini. Benar-benar kehidupan impian.

Dan di sinilah aku, kembali menulis di blog ini. Mengingatkan betapa sederhananya hidup ini kalau kita tidak terlalu banyak berpikir untuk hal-hal yang tidak-tidak. Menulis ini bagaikan obat untuk memupuk kesederhanaan tersebut. Juga memupuk kehangatan rasa syukur ini.

Aku ingin seperti langit

No comments:

Post a Comment