Friday, May 6, 2016

Catatan Akhir Kuliah (2)

Waktu semakin mepet, sedangkan tidak banyak yang bisa saya lakukan, kecuali menunggu.

Menunggu apa? its complicated. Hanya saja dalam saat-saat seperti ini otakku menjadi lebih jernih. Aku bisa melihat sesuatu lebih jelas dari biasanya. Lebih bisa memilih dan mimilah. Dan lebih berani mengambil tindakan.

Mungkin masa-masa inilah yang akan menjadi pelajaran paling berharga dalam hidupku yang singkat ini. Masa-masa penantian. Seperti dia ketika menanti kejora setiap malam. Hanya Dia yang tahu dan berkuasa untuk mengakhiri penantian itu.

Yah.. aku benar-benar yakin kalau ini akan menjadi pelajaran terpenting. Menjadi pamungkas dari setiap pelajaran-pelajaran hidup yang telah bertumpuk bak gundukan kerdus di gudang. Dan ini lah kerdus terakhir dengan beirisikan hal yang paling berharga. Tinggal mau dikemanakan ?

Memang masih ada sedikit keraguan dan rasa takut seperti sebelum-sebelumnya. Pengingkaran. Tapi kali ini aku yakin. Karena aku sendiri telah lelah dengan masa lalu itu. Aku yakin..

-----

Menuliskannya seperti ini malah membuat keyakinanku berlipat ganda. Seperti yang kuhadapi ini adalah batu loncatan, yang akan melontarkanku jauh ke depan. Insyaallah.

Ah.. hayalanku terlalu tinggi. Sekarang saatnya kembali ke masa penantian ini. Menunggu. Sekarang, hari ini sedikit ragu. Tapi seperti yang sudah kubilang. Aku yakin Dia mendengar dan akan membantuku. Insyaallah.

Tidakkah ini seru? tidakkah ini menegangkan? oleh karen itu, kau harus kuat dan tetap fokus. Jangan lalai! jangan seperti dulu! Kuatkan hatiku. Perjernih lagi otakmu, sampai sangat jernih, paling tidak seperti istananya Nabi Sulaiman yang digunakan untuk menyambut Ratu dari Saba.

Dan jangan lupa, terus meminta kepadaNya. Dia Maha Tahu. Allaha Tahu. Yeah.. Allah Knows..

No comments:

Post a Comment