Monday, March 21, 2016

Catatan Terima Kasih (3)

Ternyata sudah lama tidak mampir ke sini. Blog tempat berbagi pikiran dan uneg-uneg. Sebenarnya sempat kepikiran untuk serius dengan blog ini. Sehingga benar-benar bisa dikatakan sebagai blogger. Tapi apa daya, Keseriusan itu hanya ada dalam angan.

Ada banyak hal yang bisa diceritakan untuk beberapa hari ini, terutama menyangkut Universitas yang kutinggali saat ini. Tapi bingung memulainya dari mana. Atau mungkin karena lebih baik cerita-cerita tersebut tidak dituliskan. Entah lah...

Jadi kali ini akan saya menulis singkat tentang keluarga. Yaitu orang-orang yang selalu menjadi pilihan terdekat dalam hidup ini. Beberapa minggu yang lalu adik saya menelepon minta doa karena dia telah mendaftar SNPTN atau apa sejenis (tidak faham) untuk masuk jurusan kedokteran UNAIR Surabaya. Saya tidak faham prosedur pendaftaranya atau ujiannya atau seleksinya. Intinya dia ingin kuliah di sana. Ya sudah.. saya hanya bisa mendoakan.

Saat itu saya benar-benar terbangun.Ya Allah.. Ternyata kami sudah sejauh ini. Keluarga kami yang dulu terasa sederhana sekarang telah tumbuh berasama waktuMu. Memang dalam banyak hal kami tidak sejalan. Tapi bersaudara adalah satu ikatan lain. Tidak seperti sahabat, atau kekasih, atau pengidolaan. Bersaudara adalah ikatan darah yang tidak bisa diganti. Oleh karena itu tidak,berbedanya jalan yang kami tempuh bukan berarti berbedanya tujuan. Sebab surga yang kami angankan sama. Di sana. Di telapak kaki ibu yang sama.

Teringat dulu, adik saya ini sering saya marahi karena tidak nurut, tidak mau disuruh, sekarang telah dewasa. Mungkin nanti pada gilirannya dia yang akan memarahi saya. Saat dia tahu pilihan yang saya pilih adalah pilihan yang salah. Mungkin juga karena kekeras-kepalaan saya yang saya yakin telah dia sadari sejak lama. Itu tidak masalah. Yang terpenting di masa kedewasaan adalah kesadaran untuk saling insyaf. Dan syukurlah jika saat itu ada seseorang yang mengingatkan kita untuk insyaf.

Dan nanti pada saatnya, saya yakin kami akan berkumpul lagi seperti dulu bersama bapak dan ibu. Semoga saat itu, dewasa kita tetap terasa sederhana seperti ketika kita menghabiskan masa kecil dulu.

Semoga lulus di sana dan semua anganmu dikabulkan olehNya..




No comments:

Post a Comment