Monday, April 22, 2013

Terlalu Cerah

Bunga-bunga di belakang mulai bermekaran. Cuaca sangat terang. Langit begitu cerah melukiskan awan putih. Segala sesuatu berjalan baik, bahkan mungkin sangat baik.

Aku tidak tahu, atau mungkin aku terlalu banyak berfikir. Banyak sekali alasan yang tidak bisa dijelaskan. Terkadang mungkin kau pernah merasakan, ketika ada sesuatu di benakmu yang terus mengganggumu. Permasalahan ? bukan, bukan permasalahan. Ini tidak berkaitan dengan tugas, kewajiban, tanggungan, atau apalah yang menuntut untuk dikerjakan. Ini hanya suatu hal yang terlintas di fikiran yang agak mengganggu. sedikit. Tapi membuatmu tidak enak. Ya, sangat tidak enak.

Kau tahu? ini seperti cacing yang ada di atas tanah di depanmu. Apa salah si cacing? tidak ada salah apapun. Tapi hanya saja kau pasti merasa ada kejanggalan. Mungkin seperti itu lah. Atau seperti burung yang tidak bisa diam, kicauan yang tiada henti. Memang itu paruhnya, tapi tampaknya agak lebih baik kalau bisa mendiamkannya sejenak. Ah.. mungkin aku terlalu banyak berfikir.

Seorang datang dengan wajah sinis datang. Atau hanya fikiranku yang merasa tersinisi. Siapa tahu ? dia sinis atau tidak? mungkin wajahnya memang seperti itu ?. Sebenarnya aku hanya ingin mengatakan; Langit sangat cerah. Kenapa aku tidak mengisinya ? Kenapa aku tidak menghiasinya? Terlalu lelah kah ? Bosan ? Malas ? Mungkin yang terahir agaknya menjadi jawaban yang pas. Sekarang datang hal ini: Kenapa malas ? Kenapa malas Kenapa malas ?

Ada yang mengatakan Rajin pangkal pandai. Malas pangkal bodoh. Tapi tidak ada yang menyadari bagaimana pencegahan malas tersebut. Ahh.. aku tidak tahu.

Yang jelas hari ini sangat cerah, cerah sekali. Padahal aku sudah berjanji untuk tidak mengerutkan keningku ketika memandanginya. Tapi hari ini aku tidak bisa melakukannya. Mungkin karena terlalu cerah. Berharap sesuatu datang menyambarku untuk bergerak, berdiri, berjalan, berlari, Terbang. 

No comments:

Post a Comment