Padahal sudah hampir tiga setengah tahun. Senyumnya yang polos yang benar-benar meluluh lantahkan hatiku. Bukan di bibir, tetapi ketika alisnya yang tipis terangkat, matanya menyipit, dan pipinya yang mengembang, itulah letak senyuman yang sebenarnya. Dan melihatnya sungguh membuatku senang, karena ku yakin saat itu dia sedang bahagia.
Ingin ku menyapanya sekali lagi, untuk yang pertama kalinya. Aku bingung memulainya, dan kuyakin dia juga bingung melanjutkannya.
No comments:
Post a Comment