Saturday, October 8, 2016

Belajar Insyaf

Tampaknya aku semakin erat memeluk Islam ini. Begitu pula sebaliknya, sepertinya ia juga mengeratkan pelukannya kepadaku.

Siang tadi, hal itu terjadi lagi. Biasanya aku hanya merasakan satu tonggokan di dada. Tapi kali ini lebih dalam dan membuatku terhenti. Satu katapun aku tidak kuat melanjutkannya. Untuk beberapa saat aku harus diam, menenangkan diri, bahkan beberapa kali mengusap air mata yang tiba-tiba mengucur.

Aku menangis ketika membaca Al Quran. Sungguh. Benar-benar menangis.

Waktu itu cuaca sedang mendung dan gerimis. Angin sepoi-sepoi membawa kemalasan. Memang terdapat kenikmatan yang luar biasa ketika tubuh menikmati kemalasan dengan rebahan, atau bahkan dengan ditemani berbagai permainan dari gadget dsb. Tetapi Allah dengan sangat baik mengingatkanku untuk memenuhi panggilanNya.

Dengan semangat yang hanya diriku yang tahu, aku berangkat jama’ah dzuhur di masjid. Semangat itu tidak tampak. Begitupun kekhusyu’an yang kulakukan, yang terkadang aku masih tidak yakin sedang melakukannya atau tidak. Tetapi jika memahaminya dengan hati yang benar-benar tunduk, itulah kenikmatan yang ada di hati dan jiwa, yang terkadang bisa mengalahkan kenikmatan yang dirasakan oleh raga/ tubuh.

Setelah sholat dan dzikir, pada mulanya aku hanya ingin melanjutkan bacaanku. Tepatnya membaca hizb ke-26 (setengah terakhir juz 13). Di sana ada surat Ar Ra’du dan surat Ibrahim. Awalnya hanya bacaan pelan seperti biasa. Tetapi semakin lama semakin terasa khidmat sehingga aku mulai menyaringkan bacaanku. Dan tiba-tiba perasaan itu datang. Semangatku yang kubawa dan kuantarkan seperti mendapat sambutan. Dada ini terasa sempit atau lapang, aku kurang tahu pastinya apa yang terjadi. Tetapi itulah terjadi, ada yang menyentuh hatiku. Sehingga tepat pada ayat:

رَبِّ ٱجۡعَلۡنِي مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِيۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلۡ دُعَآءِ ٤٠

40. Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku

Aku terhenti dan menikmati perasaan itu..



Alhamdulillah kupanjatkan kepada Allah atas nikmat ini. Meski hanya sebentar. Meski tidak tampak. Alhamdulillah kusampaikan kepadaMu.

Ya Allah ya Tuhanku, terimalah..
Ya Allah ya Tuhanku, ridhoilah..

No comments:

Post a Comment